Welcome Home

hari ini 16 desember, aku dah kembali berada di medan, setelah mengalami pengalaman yang seru ketika seminggu di pulau jawa… mengapa seru ? karena ini adalah pengalaman pertama ku di pulau jawa yang penuh dengan suka sekaligus menegangkan, membuat jantung berdebar sekaligus ketar ketir karena menghadapi masalah yg serius. thanks untuk indra yang udah berbaik hati menjadi teman kami (sekaligus driver) di jkt ;).

Tulisan ini panjang, banyak fotonya, aku perlu 1 minggu untuk menyelesaikannya.

Penerbangan Air Asia Ditunda

Pengalaman menegangkan kami sudah di mulai dari polonia.

kami tiba di polonia sekitar 30 menit sebelum pesawat berangkat (jadwal), setelah check in ternyata pesawat di tunda penerbangannya sampai 2 jam lebih. hasilnya adalah penantian 2 jam yang diperkirakan bakal bosan. akhir nya di putuskan makan malam dulu di ayam bakar simpang samanhudi juanda. kembali lagi ke polonia, menunggu adalah sesuatu pekerjaan yang membosankan (benar sekali).

sementara waktu menunjukkan 22 lebih sedikit, suasana di luar ruang keberangkatan kelihatan sepi sekali. sekitar 22.10… heran… orang orang pada di mana semua ya? tak lama kemudian ada panggilan bahwa pesawat yang akan kami tumpangi mnuju jkt akan segera berangkat, wow… langsung aja kami terkejut karena ternyata orang orang udah pada naek pesawat sementara kami santai tidur tidur di luar ruang keberangkatan (jgn coba bayangkan)… sambil berlari lari kecil (sambil di ikuti pandangan keheranan dari orang orang di sekitar bandara) kami masuk ruang keberangkatan dan langsung menuju pesawat. sampai di dalam, orang udah rame… cari bangku sebentar.. dapat.. langsung duduk… (syukur, hampir ketinggalan pesawat)

penerbangan mdn – jkt sendiri tidak banyak yang perlu di ceritakan, selain ini adalah penerbangan pertamaku, aku cukup santai, walaupun penerbangan terasa membosankan, aku mencoba untuk tidur di pesawat. perjalanan hanya 2 jam 15 menit, jadi relatif sebentar saja.

Cengkareng – Rawamangun di malam hari

Setiba nya di cengkarang, setelah turun dan ambil bagasi, kami langsung menuju pintu keluar, saat itu waktu sekitar 00.30 pada hari sabtu. Indra sudah menunggu dan kami langsung menuju mobil kijang untuk selanjut nya ke rawamangun, ke rumah nya indra. di tol perjalanan, di sebelah kanan kelihatan bayang bayang gedung pencakar langit di jkt, kesan pertama di jkt pada malam itu adalah kota yang dingin, bayang bayang gedung pencakar langit itu berkesan futuristik, sampai di rumah indra, kami langsung tidur.

Citeureup, Sirkuit Internasional Sentul

Ternyata pagi hari di jkt datang lebih cepat di banding medan, tentu saja ini karena letak geografis jkt yang lebih ke timur di banding medan, sekitar setengah 6 pagi matahari sudah bersinar terang. setelah sarapan pagi, skitar jam 9 kami menuju sentul, target adalah menyaksikan qualifikasi A1gp untuk race besoknya. perjalanan cukup lancar, kami berangkat 4 orang, aku, kiki, indra dan amink (adik indra).

sesampai di sentul ternyata kami harus menunjukkan tiket untuk bisa masuk, tiket ku sendiri ada 2 namun masih di tangan bang fajar yang saat itu masih di bogor. dengan kondisi tanpa tiket dan ada 4 orang, kami tidak masuk sirkuit, salah seorang keamanan di situ menawarkan jika kami membayar 200 ribu untuk 2 tiket maka kami berempat diperbolehkan masuk (dgn hanya 2 tiket). 

akhirnya kami putuskan untuk ke bogor dulu (stasiun barangsianang) untuk menjemput 2 tiket yang ada di tangan bang fajar, cukup lama menunggu di bogor, tepat nya di bawah jembatan penyebrangan tidak jauh dari simpang dekat terminal tsb. setelah ketemu bang fajar, kami sekarang memegang 2 tiket + kembalian uang beli tiket 100 ribu, lumayan.

kembali ke sentul, setelah bernegosiasi dengan keamanan, akhir nya kami berempat diperbolehkan masuk dengan 3 tiket. namun setelah melihat lihat sebentar sebelum masuk, ternyata di tangan calo, tiket di jual 60 ribu selembar. heran, bagaimana tiket bisa lebih murah di tangan calo… tanya kenapa ? 

A1GP Qualification and a race day

sekitar pukul 12 lebih, kami masuk sirkuit sentul, langsung mengambil posisi di grandstand c. pengunjung tidak banyak, pada saat itu acara yang masih di tunggu adalah kualifikasi untuk grid esok. qualifikasi sendiri berlangsung pada 14.15.

acara menunggu kami selingi dengan makan siang, ini adalah makan siang pertama ku dengan masakan di luar rumah setelah sampai di jkt, rasanya ? aneh… terasa manis, tidak terasa pedas… sama sekali tidak enak, tapi karena laper, apapun jadi… bukan begitu ? yup!

kami berempat sama sekali belum pernah mendengar bagaimana mesin mobil A1 ketika menjerit, indra sendiri sudah beberapa kali turun langsung di sirkuit sentul dan sudah pernah nonton MotoGP di Sepang. ketika mobil A1 Team Australia keluar dari pit untuk kualifikasi sesi pertama, di situlah kami terkesima dengan suara jeritan mobil A1 tsb, benar benar melengking tinggi, menusuk ke telinga namun kami hanya tersenyum, telinga kami masih tahan, amink juga hanya senyum, sebagian penonton mulai memasang pengaman telinga. ketika memasuki tikungan pertama ke kanan, pembalap turun gas dan sedikit mengerem, mesin menjerit dan terdengar ledakan keras yang berturutan. ledakan ini sangat keras, terasa agak bergetar di tubuh. kami cuma senyum, dalam hatiku, gak rugi ku jauh dari medan ke sentul ntuk dengarin suara ini, kalo F1 gmana lagi suaranya ya ? Suatu saat ku juga mesti nonton sirkus F1

selesai nonton qualifikasi langsung pulang, kebetulan orang tua indra dan saudaranya pada kepuncak, karena tanggal 10 adalah hari ulang tahun ibunya indra, jadi rumah relatif kosong, kami bisa lebih leluasa istirahat untuk berangkat esok lebih pagi.

sekitar jam 07.45 kami berangkat, ketika masuk tol kondisi sudah mulai rame namun indra masih bisa 120km/jam, kelihatannya kami tidak terlambat. masuk sirkuit kita langsung di sambung dengan pembagian pernik pernik untuk menyemarakkan acara, walaupun acara ini dimajukan hampir 3 bulan dari jadwal seharusnya, namun aku melihat sangat semarak, kita tidak malu di tonton dari seluruh penjuru dunia, aku mulai merasakan atmosfir race yang bersemangat.

seluruh race berlangsung dengan lancar, termasuk beberapa race pendukung. sprint race berjalan dalam kondisi kering, sedang feature race dalam kondisi basah di awal dan kering di akhir. senang sekali salah satu impianku bisa tercapai, well, setiap orang punya impian kan… (sayang nya tidak smua impian kita bisa tercapai) dan saat ini ku lagi berjuang mewujudkan impian ku, satu per satu…

CDL2000, senin dan selasa 

Malam senin itu, setelah pulang dari sentul, ku langsung di turunkan indra di gurame, di rumah tulang. rencana besok adalah mengunjungi kantor cdl2000 di daerah cempaka baru/sumur batu. dari jalan pemuda rawamangun, rencananya ku mau naek angkutan bis 50, nunggu nya aja sampe 15 menit… tanpa tanya ku langsung naek dan duduk dengan tenang nya, di plat jurusannya tertulis, pulo gadung – priok, jadi kurasa itu cukup jelas. ternyata ada 1 hal lagi yang perlu di tanyakan, bis ini lewat atas atau bawah ? kalo lewat atas artinya lewat tol dan sebaliknya. 

karena ku mau turun di pabrik honda (lewat cempaka mas), maka seharus nya ku naek bis yang gak naek tol, jadi aku dah benar naek bis nya, namun tetap harus turun di tengah jalan, tepat nya di dekat pintu tol Pulo Mas. dari situ, setelah menunggu dan mempelajari angkutan yang lewat, ku putuskan ntuk naik Metro Mini 03 jurusan senen.

Setelah di jemput dari simpang jalan baru, akhir nya tiba di kantor cdl2000, setelah lebih dari 1 tahun ku kerja remote di kantor ini, akhir nya aku tiba juga di sini… ada perasaan senang terbersit di hati, mengingat apa yang telah di berikan cdl2000 selama ini kepada ku…

Menuju Jogja dengan Kereta Senja

Selasa sore aku dah pulang kerja dari bweb, selanjutnya berkemas seperlunya karena akan berangkat ke jogja dengan menumpang kereta api. sebenarnya dari medan sudah di putuskan supya kami tidak menginap di jogja, namun di jkt aku berubah pikiran, walaupun belum di diskusikan dngan kiki sebelumnya.

dalam perjalanan ke stasiun senen, ternyata kita putuskan untuk tidak menginap di jogja karena kiki pengen ke bandung, its okey lah, lagian itu memang putusan sudah dari medan, jadi kita berusaha untuk konsisten.

Stasiun senen sendiri malam itu cukup ramai, kelihatannya banyak penumpang ke jogja. jika di banding dengan di medan, stasiun ini jauh lebih besar dan fasilitas nya juga cukup lengkap, mungkin karena ini termasuk stasiun yang lalu lintas nya cukup padat dan di singgahi kreta kelas eksekutif maupun kereta argo. saat ini aku teringat untuk menghubungi seorang teman dari jogja yang dulu sempat lama tinggal di medan, namanya jamhari. setelah mencoba beberapa kali, akhir nya bisa juga menghubungi walaupun cuma sms tanpa balas, dengan harapan bisa mendapatkan teman di jogja.

sekitar 19 lebih sedikit, kereta senja yogyakarta yang akan kami tumpangi tiba, tepat 19.30 kami berangkat. kereta ini dipenuhi dengan pedagang asongan, namun para penumpang selalu tetap pada tempat duduknya sesuai dengan nomor kursi yang tertera di tiket.

Perjalanan ini akan menempuh waktu sekitar 8 jam (jadwal). nyatanya perjalanan segera menjadi membosankan karena di lakukan malam hari, akhir nya tertidur dengan tidak nyaman di atas kereta adalah pilih yang jauh lebih baik dari pada harus terjaga sepanjang malam.

Subuh di Jogja 

Sekitar jam 04.15 kami tiba di jogja, perkiraan ku sebelumnya pada saat ini pasti sudah tidak begitu gelap lagi, ternyata tidak, berselang 1 jam kemudian, barulah suasana mulai terang dan setelah sms teman bahwa kami telah sampai di jogja, kami menuju malioboro dengan berjalan kaki dari stasiun tugu. 

Pagi hari di jogja terlihat sama saja dengan di medan, terlihat lengang, kenderaan sedikit yang berlalu lalang. setelah tiba di jalan malioboro, kami sama sekali tidak tau mau duduk di mana, walaupun agenda sudah jelas yaitu borobudur, namun saat itu yang terpikir adalah sarapan pagi dan santai sejenak. Untungnya teman yang tlah dihubungi sebelumnya merespon dengan baik, sekitar jam 7 kurang, kami udah ketemu sekalian cari tempat sarapan. makan nasi soto, sotonya sendiri bening, tanpa santan, tapi sambel pedasnya cocok dengan lidah orang medan, sambelnya cabe merah, tanpa kecap not bad…

 

Sedayu – Borobudur

Setelah pesan tiket pulang, kami melanjut ke sedayu. sebenarnya bg jamhari telah memiliki rumah sendiri di suwon, bantul, tapi sudah hancur akibat bencana alam gempa bumi jogja-jateng kemarin, jadi sekarang dia sewa rumah di sedayu, istilah dia mengungsi…

 

 

Setelah mandi dan makan minum seadanya, sekitar 10.45 kami melanjut ke borobudur menggunakan kereta, ada dua kreta, bg jamhari dan istrinya, aku dan kiki. perjalanan melalui lereng bukit dan kemudian menanjak dengan jalan berkelok, mirip jalan mau ke berastagi, namun cuaca sama sekali tidak dingin, ini menandakan daerah itu tidak terlalu tinggi dari permukaan laut.

setelah perjalanan hampir satu jam, akhir nya sampe juga di borobudur. tidak terlalu ramai, tapi juga tidak sepi, ada beberapa pengunjung asing dan domestik yang berkeliaran. pedagang asongan tidak kalah aksinya, dengan segala bujur rayu mencoba menjual barang dagangannya.  

 

 

 

 

 

ketika tiba di lokasi, jujur saja aku tidak terlalu terkesan dengan borobudur, dalam pandanganku candi ini sama sekali tidak megah seperti yang aku harapkan. namun status sebagai salah satu keajaiban dunia memberikan daya tarik yang kuat, setidak nya aku sudah pernah kemari. kami tidak lama di sini, bahkan tidak pernah terpikir ku untuk kembali lagi… aura nya sama sekali tidak nyaman buatku…

Borobudur – Jogjakarta

Perjalanan pulang ke jogja harus kami lakukan sendiri, bang jam(hari) dan istri harus ke bantul untuk mengambil uang bantuan pembangunan rumah yang sudah rubuh… dengan mengikuti petunjuk dari petugas jaga di borobudur dan pesan tertulis dari bang jam "ikuti saja petunjuk di pinggir jalan menuju jogja". kenyataannya borobudur-jogja hanya menemui beberapa persimpangan, mungkin 3 persimpangan yang harus kami beloki, jadi perjalanan bisa dikatakan hanya garis lurus saja.

 

 

sekitar pukul 14 kurang, kami telah tiba di luar kota jogja, tepat nya di jalan magelang, karena laper, maka kami segera menuju rumah makan minang yang kebetulan kami lewati, namanya rumah makan Duta Minang. ketika di coba ternyata makanannya langsung enak, gak ada beda sedikit pun dengan masakan minang seperti di medan. 

setelah selesai makan, dimulailah pengalaman menegangkan di jogja.

Jogja, Duta Minang – Malioboro

belum lagi selesai kami makan siang itu, tiba tiba saja hujan mengguyur deras kota jogja, sebenarnya gejala hujan ini sudah terlihat semenjak perjalanan kami memasuki kota jogja, namun kami sama sekali tidak menduga akan ada hujan badai seperti ini, persis seperti di sentul pada feature race A1GP sebelumnya. 

selagi menunggu hujan setelah makan, aku iseng membuka tas untuk melihat apa saja yang telah di beli untuk oleh oleh ke medan,  aku teringat satu hal, tiket pulang ke jk. mulai lah aku mencari, di tas, kantong baja, celana, kiki juga ikut nyariin. terakhir aku ingat kalau tiket itu aku letak di kantong baju setelah kami perlihatkan dengan bang jam di rumahnya di sedayu, kini tiket itu raib, dugaanku tiket itu jatuh dari kantong baju ketika perjalan pergi – pulang ke borobudur, ataupun ketika belanja oleh oleh di borobudur. sementar hujan tidak reda reda malah makin gila. aku mulai resah, tiket itu nilainya 220 ribu untuk 2 orang, masalahnya kalo harus beli lagi berarti kerugian dari sisi keuangan cukup tinggi, belum lagi ketersediaan tempat duduk, mengigat kereta ini (Jayabaya) berangkat dari malang.

hujan tidak berhenti, kiki menyarankan untuk menumpuh perjalanan walaupun hujan deras, waktu sudah hampir sore, aku membantah dengan harapan hujan akan reda, di sinilah letak kesalahanku. seharus nya kami tempuh saja hujan itu karena di kereta juga ada jas hujan. kesalahan ini akan dibayar nanti nya dengan waktu belanja di malioboro yang hanya 15 menit untukku.

sekitar setengah 6 sore hujan belum reda, kami putuskan untuk menerjang hujan. sampai di malioboro hari sudah mulai gelap. setelah mencoba untuk menghubungi bang jam untuk konfirmasi lokasi penjemputan krta yang kami pakai namun tidak tersambung juga, akhir nya aku memutuskan untuk mengurus tiket yang hilang tersebut sementara kiki di malioboro untuk belanja.

setelah lapor ke reservesi (tiket), aku di arahkan ke kepala stasiun, di sini buat laporan, untuk diproses selanjutnya, syukur alhamdulillah ternyata proses nya tidak berbelit belit walaupun harus menunggu selama 1 jam hingga proses selesai dan tiket yang hilang tersebut di ganti dengan surat keterangan saja. seandainya seluruh proses di kantor pemerintah/bumn bisa semudah ini tentunya negara kita sudah jauh lebih maju… terima kasih untuk petugas yang ada di stasiun tugu pada rabu  (malam) 13 des lalu, terutama yang menangani keberangkatan jayabaya menuju jkt… 

dengan waktu yang sangat sempit itu kami harus mengembalikan kereta (di jemput ama bg jam), lihat lihat oleh oleh di malioboro, seperti yg ku bilang sebelumnya, ku hanya punya waktu 15 menit sebelum kereta tiba dan berangkat ke jkt. 

jadwal kereta berangkat dari jogja harus terlambat 1/2 jam dari seharus nya 20.30 dan tiba di jatinegara jakarta pada jam 09, lebih kurang 12 jam, itu artinya terlambat 4 jam, kata nya sih ada kereta anjlok di antara jkt – cirebon, syukur perjalanan kami pulang pergi tidak terkena masalah…

Update 16 Feb 2007: 

Yes… ternyata tiket KA nya ada di dompet kiki, terselip dengan rapi sekali diantara dua lembar SIM nya. Tadi malam pas lagi makan di rumah nya, dia bilang ada tiket untuk ku, ketika ku buka langsung kami ketawa…

 

tidur satu harian + satu malaman

hehehehe… ini baru manteb benar…

 

 

setelah perjalanan 12 jam jogja – jkt, akhir nya kami tiba kembali di rumah indra… ada sesuatu yang agak lain dari biasanya, mulai berangkat dari jogja hingga sampai di jkt aku gak ada merasa lapar sedikit pun… biasanya perut yang berteman dengan sakit maag ini tidak akan pernah kompromi. sampe di rumah indra juga belum terasa laper, aku cuma makan beberapa potong dodol (dari borobudur) dan semua nya aman aman saja, dari pagi sampe malam aku tertidur, malam bangun, di belikan nasi goreng ama kiki, habis makan tidur lagi, sampe pagi…  benar benar hebat . 

 

 

Sholat jum'at di Istiqlal, menuju Soekarno – Hatta.

jum'at 15 desember, sekitar 08 aku dah siap mo ke rumah tulang di gurame, packing keril sekaligus pamit mo pulang. sekitar 11 dah kembali ke rumah indra dan siap untuk sholat jum'at di istiqlal. mesjid ini lumayan besar, yang berkesan pada ku adalah mesjid ini punya keamanan seperti di perkantoran besar, jadi lengkap dengan komunikasi radio dan sejenisnya, di medan seperti nya belum ada yang seperti ini.

 

 

 

 

selesai sholat jum'at kembali ke rumah indra, makan siang dan persiapan menuju bandara. setelah masuk tol, barulah macet menimpa kami, dengan penuh kesabaran indra menjalani nya sebagai supir kami (thanks ndra ). akhir nya kami tidak terlambat tiba di bandara udara soekarno – hatta, cengkareng. Perjalan pulang sendiri berjalan dengan lancar (air asia kembali delay 1 jam)… kami tiba di medan sekitar jam 22… 

 

 

 

 

"Selamat Datang di Medan

Setelah Berjalan Jauh

Aku Suka Aroma Kota Ini"

 

mimpi selanjut nya adalah puncak-puncak tinggi indonesia

 

This entry was posted in my life, outdoor. Bookmark the permalink.

5 Responses to Welcome Home

  1. ArieL says:

    ahh.., bikin iri aja abang ah..,

    jd pengen “membakar jakarta”.

    halah2.., lagu sapa tuh yah bang ? ๐Ÿ˜›

  2. rizahnst says:

    ntah ๐Ÿ˜€
    gak tau :p

    yg pasti di jkt 2 hari bikin stress…

  3. deRegen says:

    stress di jkt, macet!!!

  4. wisha says:

    enak amat bag ,makan nasi goreng di boro budur

  5. Dewa Budi Chisara says:

    KREASI JOGJA TOUR
    Bila anda pingin berkunjung dan jalan2 di kota jogja tanpa buang banyak duit maupun waktu silahkan hubungi saya.
    TOUR 2 HARI
    Day 1
    Dengan kereta mini mengunjungi Candi Prambanan,candi sewu dilanjtkan melihat proses pembuatan kerajinan perak di kota gede dan makan siang.Dilanjukan menuju ke Kraton, Taman sari, benteng dan gerbang kraton dengan menggunakan Andong wisata. Malam harinya makan malam dan menikmati permainan Masangin di tengah 2 pohon beringin? alun2 selatan
    Day 2
    Mewngunjungi candi borobudur, candi mendhut, candi pawon dilanjutkan makan siang sambil menikmati 2 gunung besar ( G merapi n G merbabu) di Ketep Pass. Tour dilanjutkan ke agro wisata salak pondoh, Melihat secara dekat proses batik tuliis, proses pembuatan bakpia, menikamati suasana malam di Mallioboro

    KULTURAL TOUR
    Day 1
    Batik course season 1, makan siang ala Kraton, Mengunjungi Candi Prambanan,Sun-set Candi Borobudur, Makan malam
    Day 2
    Dengan Andong Wisata keliling sekitar Kraton, Kraton Taman Sari, Makan siang. Dilanjutkan Batik Course Season 2, Sun-set di Pantai Parangtritis, Makan malam, Permainan Masangin ( masuk di tengah 2 pohon beringin kembar )
    Day 3
    Batik couse season 3 ( terakhir ), makan siang, Mengunjungi pabrik batik tulis khas Jogja, Silver Factory ( Kota Gede), Desa seni Kasongan, proses pembuatan bakpia, Menikamti suasan malam kota Jogjakarta di Malioboro.

    JOGJA FANTASTIC TOUR
    Day 1
    08.30 ; Mengunjungi Taman sari ( Water-castle ) dan Keliling melihat kampung sekitar dalam Kraton dengan Andong wisata
    10.00 ; Mengunjungi Kraton Kasultanan Ngayogyokarto
    11.30 ; Melihat proses pembuatan kerajinan perak di Kota Gede dan dilanjutkan dengan makan siang
    13.00 ; Singgah sejenak melihat proses pembuatan batik tulis khas Jogjakarta
    14.30 ; Mengunjungi ” Pabrik kaos kata kata lucu ” DAGADU รขโ‚ฌล“
    15.30 ; Kembali ke hotel untuk istirahat
    19.30 , Mengikuti permainan malam hari dengan masuk tengah diantara 2 pohin beringin di Alun – alun selatan ” Masangin ”
    20.45 ; Kembali ke hotel

    Day 2
    08.30 ; Mengunjungi Candi Borobudur
    11.30 ; Makan Siang
    12.30 ; Menuju Candi Prambanan dan Legenda Candi sewu melewati lereng gunung Merapi dan perkebunan salak Pondoh
    15.00 ; kenbali ke hotel untuk istirahat
    18.30 ; Makan Malam dan menikmati sendra tari spektakuler ” Ramayana ” dengan cerita perjuangan cinta sejati si Rama merebut kembali si Shinta dari tangan jahat Rahwana
    22.45 ; singgah sejenak ke pusat oleh2 khas Jogja ” Bakpia ”

    Harga paket keselurahan Rp 1.361.500,- + Sendra Tari Ramayana Rp 240.000,-/2 orang = Rp 1.601.500,-
    Bila tidak pake Tour ke Candi Borobudur tinggal harga dikurangi Rp 20.000,-

    Harga tersebut termasuk:
    1. Tiket obyek wisata
    2. 2 x Lunch dan 1 x Dinner ( Romantic dinner )
    3. Guide Tour/Local Guide
    4. Car Avanza / Xenia ( Driver, Oil, Parking )
    5. Ijin foto
    6. Local Transportasi / Andong Wisata

    SAYA MASIH BANYAK TOUR UNTUK ANDA BILA BERKUNJUNG DI JOGJA, DISAMPING ITU SAYA JUGA DAPAT MEMBANTU KEMUDAHAN2 ANADA MENCARI HOTEL, TRANSPORTASI, DLL
    An : Dewa Budi Chisara
    Add: Taman Kt 1/309.Kraton.Jpgjakarta 55133
    Cp : 08170955983
    Email : dewabudichisara@yahoo.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *